Ullah Blogstories

Belajar Bahasa Inggris Lewat Internet

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJjVWE5RLyek9eLsmkqp-IDXCEGunyMfEfx3RDEc_NyDuDvutcwlwHpkVVGXZZRXUz8Far_CQ4pULmnT3W2YEgKDQt5HeqB451azjAt9ki6s1mxsUe41umX10hMCypHwveF2pQd_6gXqI/s1600/learn.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="181" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJjVWE5RLyek9eLsmkqp-IDXCEGunyMfEfx3RDEc_NyDuDvutcwlwHpkVVGXZZRXUz8Far_CQ4pULmnT3W2YEgKDQt5HeqB451azjAt9ki6s1mxsUe41umX10hMCypHwveF2pQd_6gXqI/s1600/learn.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Di era modern seperti saat sekarang ini, dimana perkembangan ilmu pengetahuan semakin berkembeng dengan pesat dengan tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu tentu saja akan membawa dampak yang sangat besar apabilah dimanfatkan dengan baik. Sebagai contoh internet. Internet adalah merupakan wahana belajar tanpa batas diera modern saat ini, karena media ini telah memberikan kesempatan sangat luas dan tak terbatas untuk belajar, khususnya belajar bahasa inggris. Olehkarena itu Peluang kita untuk menguasai Bahasa Inggris dengan baik sangatlah besar jika kita mau dan punya keinginan, beda dengan jaman dulu. Kalau dulu kita harus berburu buku di toko-toko buku untuk mendapatkan bahan belajar apalagi bacaan/artikel dalam Bahasa Inggris, tetapi sekarang kita tinggal browsing/surfing lewat media internet kita akan menemukan jutaan literatur berbahasa inggris yang bisa diakses bahkan didownload untuk memperkaya kosa kata dan referensi Bahasa inggris kita.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span id="fullpost"><br />
Nah… … Kalau demikian tunggu apalagi. Ayo buruan … … mari membiasakan diri untuk mulai suka dengan bahasa inggris sebab untuk belajar bahasa inggris kita butuh  literatur / artikel sebagai bahan bacaan dengan demikian hal tersebut akan mempercepat penguasaan Bahasa Inggris kita. Perlu diingat bahwa untuk belajar suatu bahasa butuh pembiasaan diri. Kata pepata klasik “ala bisa karena biasa”. Artinya bahwa kalau ingin bisa bahasa inggris maka biasakanlah diri kita untuk berlatih dengan mencari artikel-artikel Bahasa Inggris di internet sebagai bahan bacaan yang sesuai dengan minat dan bidang anda, entah itu satu atau 2 lembar, download dan cetaklah kemudian jadikan sebagai bahan latihan. Baca berulang-ulang hingga tiap kata anda mengerti dan isinya anda pahami dengan baik. Anda bisa membawanya ke mana saja selama 1 minggu atau bahkan sebulan jika itu memang perlu, explore habis-habisan artikel itu, mungkin hingga kertasnya lusuh dan robek-robek.<br />
<br />
Memang kegiatan seperti ini terkadang dianggap sepeleh tetapi apabilah dilakukan dan berhasil maka yakinlah bahwa anda akan Kelihatan seperti maniak, tetapi perlu diingat bahwa sekali itu sudah tersimpan dan terekam di otak anda itu sudah menjadi milik anda. Maka lakukanlah itu secara continu dan explorela isi dari setiap artikel yang anda download ketika surfing atau browsing di internet.<br />
<br />
Model belajar dengan Gaya habis-habisan seperti ini akan lebih efektif untuk memaksa pikiran kita untuk menerima Bahasa Inggris. Sehingga lama – kelamaan anda akan dapatkan:<br />
• Kosa kata yang bertambah<br />
• Istilah, kalimat-kalimat dan bahkan idiom akan menjadi milik anda<br />
• Dan yang tak kalah penting Pengetahuan dan wawasan anda mengenai bahasa inggris akan bertamba.<br />
• Dan …. Yakin generasi indonesia akan semakin cerdas.<br />
Mari … manfaatkan media internet sebagai wahana belajar… untuk mencerdaskan Indonesia…<br />
<br />
<br />
</span></div>
</div>

Belajar Bahasa Inggris Lewat Internet

Di era modern seperti saat sekarang ini, dimana perkembangan ilmu pengetahuan semakin berkembeng dengan pesat dengan tidak lagi dibata...

Pengawasan ‘Luar Biasa’ UN 2009

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMNOnzkygycCp6X4uOXIwWBvD_dM1epBhoX9hP9g3FcPcQOwrbZlr12xPUMLSoGPE809quFIHDYcn9-a-lnv68hSNw6AsxoI_KLUINE1PyYNiIKWRYm04BdbwI6vYwessiv4AsLxlEnhA/s1600/Picture3.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="108" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMNOnzkygycCp6X4uOXIwWBvD_dM1epBhoX9hP9g3FcPcQOwrbZlr12xPUMLSoGPE809quFIHDYcn9-a-lnv68hSNw6AsxoI_KLUINE1PyYNiIKWRYm04BdbwI6vYwessiv4AsLxlEnhA/s1600/Picture3.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Model Ujian Nasional (UN) sebagai bentuk evaluasi akhir hasil pembelajara di sekolah, bukanlah hal baru dalam sistem pendidikan di Indonesia. Namun sepanjang sejarahnya hasil UN kerap dipandang sebelah mata sebagai ukuran obyektif kemampuan seorang siswa. Malah dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, terungkap ragam kecurangan yang dilakukan –guru maupun sekolah- dalam mendongkrak hasil UN siswanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Bicara soal pengawasan, setiap helatan UN selalu menerapkan model pengawasan yang dianggap ideal. Mulai dari pengawasan bentuk silang murni antar sekolah hingga melibatkan pengawas independen dari pihak di luar sekolah. Dalam hal ini perguruan tinggi mulai dilibatkan aktif sebagai pengawas independen, setidaknya ini sudah berjalan dalam dua tahun UN.<span id="fullpost"><br />
“Masuknya perguruan tinggi dalam pengawasn UN itu tidak lepas dari bentuk tanggung jawab untuk terlibat dalam sistem pendidikan nasional. Lebih khusus lagi untuk mendorong dan mengawal terwujudnya hasi UN yang bermutu,” ungkap Prof Dr H Haris Supratno yang tahun ini ditunjuk sebagai Koordinator Nasional Pengawas UN SMA/MA.<br />
Dibanding dengan tahun sebelumnya, kewenangan perguruan tinggi dalam pengawasan UN tahun ini lebih besar. Hal ini menurut Haris diperlukan untuk ‘meningkatkan’ status hasil UN sebagai bahan pertimbangan masuk ke perguruan tinggi negeri. “Jika selama tiga tahun hasilnya benar-benar kredibel, Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tidak harus ada,” lanjut Haris.<br />
Rektor Universitas Negeri Surabaya ini mengakui memang dalam pelaksanaan UN unsur pengawasa memegang peran penting. Selama ini muncul banyak temuan dan isu seputar kecurangan dalam UN. Kebanyakan kecurangan ini dalam bentuk manipulasi dan bantuan kepada siswa untuk bisa lulus. Tidak jarang ini dilakukan secara sistemik oleh sekolah maupun guru.<br />
Namun saat disinggung tentang efektivitas model pengawasan ‘luar biasa’ pada UN tahun ini, Haris juga tidak mampu memberikan jaminan.”Kita belum berani jamin hal itu, kita sedang melakukan negosiasi dengan pihak Badan Penelitian dan Pengembangan dan Badan Standar Nasional Pendidikan. Yang jelas dalam proses pengawasan ini.komitmen kami sudah ada, kita sedang siapkan teknis pendanaannya,” jawab Haris.<br />
Sementara dalam pandangan praktisi pendidikan IKIP Budi Utomo Malang Drs M Yahmin MPd, sebagus apapun bentuk pengawasan yang dilakukan, perlu diingat bahwa hasil UN bukanlah gambaran yang menyeluruh tentang kualifikasi dan pemetaan kemampuan siswa. “Hasil UN tahun lalu sebenarnya bisa menjadi ukuran atas hal ini,” tegas Yahmin.<br />
Merunut pada hasil UN tahun lalu, tiga wilayah di Malang Raya masuk dalam kelompok bawah perangkingan hasil UN di Jawa Timur. Bahkan dibanding dengan daerah pinggiran pun masih kalah. Padahal secara teori, Kota Malang misalnya, dengan fasilitas yang lengkap, media pembelajaran yang memenuhi dan sumber daya yang berkualitas, harusnya lebih baik dibanding daerah lain.<br />
“Model pengawasan memang harus lebih baik untuk meminimalisir terjadinya kecurangan. Tapi sekali lagi hasil UN itu bukan satu-satunya alat ukur untuk mengetahui kompetensi siswa,” tegas M Tahmin .<br />
(Sumber:http://www.koranpendidikan.com/artikel/2893/memburu-mutu-meminimalkan-kecurangan.html)<br />
</span></div>
</div>

Pengawasan ‘Luar Biasa’ UN 2009

Model Ujian Nasional (UN) sebagai bentuk evaluasi akhir hasil pembelajara di sekolah, bukanlah hal baru dalam sistem pendidikan di Indon...

Pelayanan Medis

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-NJm1R8SYMJeXgmXXUmL2Cyu-knyksPYjUegbs1Ld1e1XCFgKF1Sy4CzBaNl_FlcIOqgfS25ovJ5efbzqyIHKSsXkiqa0zxrMn-Vs7Ebjk2aIKs7-sdGhvnaaXqSzinmbEbnrTxQTCLI/s1600/images.jpg3.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-NJm1R8SYMJeXgmXXUmL2Cyu-knyksPYjUegbs1Ld1e1XCFgKF1Sy4CzBaNl_FlcIOqgfS25ovJ5efbzqyIHKSsXkiqa0zxrMn-Vs7Ebjk2aIKs7-sdGhvnaaXqSzinmbEbnrTxQTCLI/s1600/images.jpg3.jpg" /></a></div>
Sepekan yang lalu, ada cerita menarik dari seoran pasien mengenai <span style="font-weight: bold;">Pelayanan Medis</span> di salah satu Rumah Sakit Pemerintah, saat itu seorang ibu datang kerumah sakit dengan rujukan dari Dokter praktek, malang benar nasib sang ibu itu karena ketika tiba dirumah sakit, ia pergi mendaftar untuk memperoleh nomor pemeriksaan. <span id="fullpost">Namun apa yang terjadi setelah memperoleh nomor, sang ibu tadi lalu pergi mengantar anaknya untuk memeriksakan darahnya atas anjuran dari dokter karena anaknya sudah tiga hari demam tinggi, dan dokter sarankan untuk periksa darah untuk mengantisipasi gejala DBD tetapi ketika sang Ibu bertanya kepada petugas LAB. sang petugas dengan spontan menjawab tidak ada bahan....belum terkirim karena belum dibayar sudah hampir sebulan? sang ibupun bingun dan bertanya dalam hati apa maksud perkataan petugas tadi "tidak ada bahan sudah sebulan belum dibayar! sang ibu tadipun kemudian pulang... Cerita adalah sebuah cerita fakta yang dijumpai dilapangan dan kalau seperti ini terjadi secara terus menerus akan jadi apa nasib anak bangsa ini, karena untuk memperoleh pelayanan Kesehatan saja sudah susah luar biasa lalu bagaimana dengan yang lainnya...???????<br />
<br />
</span></div>
</div>

Pelayanan Medis

Sepekan yang lalu, ada cerita menarik dari seoran pasien mengenai Pelayanan Medis di salah satu Rumah Sakit Pemerintah, saat itu seoran...

Menjadi Pemimpin Sekolah

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisA2pxwbiH0WQf60db02vPB19fJDpY67LQHErwLwrobB5D7X8JQPLUOJ2TNXpRftDQe2NtgMxXos9g25D6kZnTKDYZdwjCvI-3USvE46q2K5tWZHHbCbtKseNRUl2ECYrKRDxbA8Kd-2g/s1600/pemimpin.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="255" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisA2pxwbiH0WQf60db02vPB19fJDpY67LQHErwLwrobB5D7X8JQPLUOJ2TNXpRftDQe2NtgMxXos9g25D6kZnTKDYZdwjCvI-3USvE46q2K5tWZHHbCbtKseNRUl2ECYrKRDxbA8Kd-2g/s1600/pemimpin.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Menjadi seorang Kepala Sekolah tidaklah semudah yang dibayangkan artinya bahwa seorang Kepala Sekolah haruslah memenuhi syarat kompetensi Kepemimpinan yang antara lain adalah:<span id="fullpost"><br />
<br />
1. Kompetensi Kepribadian artinya dalam hal ini</span></div>
<ul style="text-align: justify;">
<li><span id="fullpost">
Seorang Kepala sekolah harus memiliki integritas kepribadian,</span></li>
<li><span id="fullpost">
Seorang Kepala sekolah harus memiliki keinginan yang kuat dalam pengembangan diri dan bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya</span></li>
<li><span id="fullpost">
Mampu mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dalam pekerjaan,</span></li>
<li><span id="fullpost">
Memiiki bakat dan minat jabatan untuk menjadi seorang pemimpin pendidikan</span></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<span id="fullpost">
2. Kompetensi Manajerial artinya seorang Kepala sekolah</span></div>
<ul style="text-align: justify;">
<li><span id="fullpost">
Mampu menyusun perencanaan sekolah untuk berbagai tingkatan perencanaan,</span></li>
<li><span id="fullpost">
Mampu mengembangkan organisasi sekolah sesuai dengan kebutuhan,</span></li>
<li><span id="fullpost">
Mampu memimpin guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber daya manusia secara optimal,</span></li>
<li><span id="fullpost">
Mampu mengelola sarana dan prasarana sekolah dalam rangka pendayagunaan secara optimal,</span></li>
<li><span id="fullpost">
Mampu mengelola hubungan sekolah – masyarakat dalam rangka pencarian dukungan ide, sumber belajar, dan pembiayaan sekolah,</span></li>
<li><span id="fullpost">
Mampu mengelola kesiswaan, terutama dalam rangka penerimaan siswa baru, penempatan siswa, dan pengembangan kapasitas siswa,</span></li>
<li><span id="fullpost">
Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan nasional,</span></li>
<li><span id="fullpost">
Mampu mengelola keuangan sekolah sesuai dengan prinsip pengelolaan yang akuntabel, transparan, dan efisien,</span></li>
<li><span id="fullpost">
Mampu mengelola ketatausahaan sekolah dalam mendukung kegiatan-kegiatan sekolah, Mengelola unit layanan khusus sekolah dalam mendukung kegiatan pembelajaran dan kegiatan kesiswaan di sekolah,</span></li>
<li><span id="fullpost">
Mampu menerapkan prinsip-prinsip kewirausahaan dalam menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah,</span></li>
<li><span id="fullpost">
Mampu menciptakan budaya dan iklim kerja yang kondusif bagi pembelajaran siswa,</span></li>
<li><span id="fullpost">Mampu mengelola sistem informasi sekolah dalam mendukung penyusunan program dan pengambilan keputusan, Terampil dalam memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan pembelajaran dan manajemen sekolah, Terampil mengelola kegiatan produksi/jasa dalam mendukung sumber pembiayaan sekolah dan sebagai sumber belajar sisiwa,</span></li>
<li><span id="fullpost">
Mampu melaksana-kan pengawasan terhadap pelaksana-an kegiatan sekolah sesuai standar pengawasan yang berlaku.</span></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<span id="fullpost">
3. Kompetensi Supervisi  artinya seorang kepalah sekolah</span></div>
<ul style="text-align: justify;">
<li><span id="fullpost">
Harus mampu melakukan supervisi sesuai prosedur dan teknik-teknik yang tepat</span></li>
<li><span id="fullpost">Harus mampu melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan program pendidikan sesuai dengan prosedur yang tepat</span></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<span id="fullpost">
4. Kompetensi Sosial artinya seorang Kepala Sekolah</span></div>
<ul style="text-align: justify;">
<li><span id="fullpost">
Harus terampil bekerja sama dengan orang lain berdasarkan prinsip yang saling menguntungkan dan memberi manfaat bagi sekolah</span></li>
<li><span id="fullpost">
Harus mampu berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan</span></li>
<li><span id="fullpost">
Harus memiliki kepekaan sosial terhadap orang atau kelompok lain:</span></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<span id="fullpost">
<br />
</span></div>
</div>

Menjadi Pemimpin Sekolah

Menjadi seorang Kepala Sekolah tidaklah semudah yang dibayangkan artinya bahwa seorang Kepala Sekolah haruslah memenuhi syarat kompetens...

Kampanye Damai PEMILU Indonesia 2009

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjposyf9PluaFJCnDMrh-FkI6Hp7wV6ussZHBLDk-ADSZWT-FOu_hyphenhyphenrK8ejGuMpzwX0U_FyUny1IFieifbI3aOLfof1Dw1fCfP7Wf-8gloWjoY_ElJQl2KeWwNBrO28FLdwb1NA8C9pXoY/s1600-h/kampane.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5311453040414884210" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjposyf9PluaFJCnDMrh-FkI6Hp7wV6ussZHBLDk-ADSZWT-FOu_hyphenhyphenrK8ejGuMpzwX0U_FyUny1IFieifbI3aOLfof1Dw1fCfP7Wf-8gloWjoY_ElJQl2KeWwNBrO28FLdwb1NA8C9pXoY/s320/kampane.jpg" style="cursor: pointer; float: left; height: 216px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 244px;" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Genta Pesta demokrasi untuk memilih Wakil rakyat di parlemen tinggal menghitung hari, tentu saja keterlibatan semua pihak untuk berpartisipasi dalam ajang Lima tahunan ini sudah barang tentu dibutuhkan demi terciptanya PEMILU yang damai. Salah bentuk partisipasi public dalam mengkampanyekan <a href="http://arhul-setiawan.blogspot.com/">PEMILU damai Indonesia 2009</a> adalah melalui ajang Kontes CEO yang akan berakhir pada bulan april 2009. <span id="fullpost"><br />
Lewat ajang ini para bloggerian ikut berlombah untuk menduduki posisi teratas dengan Kata Kunci <a href="http://arhul-setiawan.blogspot.com/">“Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009” </a>diibaratkan, ajang ini adalah merupakan sebauh cerminan bentuk pembelajaran buat para Kandidat yang terjun bertarung memperebutkan kursi anggota Dewan terhormat. Bahwa apapun bentuk persaingan yang dilakukan haruslah jujur, fair, dan damai begitu juga para kontestan yang ikut dalam ajang Kontes CEO kali ini walaupun dalam ajang ini tidak aturan yang mengikat tetapi namanya Kontes Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009, maka mari ramaikan ajang ini dengan ide dan saran – saran kali aja itu bisa member dampak yang positif bagi para Calon Kontestan PEMILU 2009. <br />
Postingan blog ini hanya sekadar ikut berpartisipasi dalam mengkampanyekan <a href="http://linkinpark.blog.ugm.ac.id/kampanye-damai-pemilu-indonesia-2009/">Pemilu damai Indonesia 2009</a>, tidak ada target tertentu selain keinginan untuk belajar dan mengenal CEO karena sadar atau tidak kontes ini yang nilai itu adalah Search Enggine Google jadi so pastilah blogerian – blogerian yang kuduh rajin nulislah yang akan nongol disana alias bertahta. Akhirnya selamat berkompetisi damai kontes CEO damai PEMILU Indonesia 2009.<br />
<br />
<br />
</span></div>
</div>

Kampanye Damai PEMILU Indonesia 2009

Genta Pesta demokrasi untuk memilih Wakil rakyat di parlemen tinggal menghitung hari, tentu saja keterlibatan semua pihak untuk berparti...

Profesi Guru

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBd9BOWFy96DZ8g74wFZfYzc2cH0sWoyLdQXpF4_-zyWHm9Oc-C9XFc2mXu0duR19E4eVnmnwJmu7HwWi_2oIAvj7RmwMNOnbuR1eIFtANf5UxUXmnUwZAko45HWS90g-R2qfPVbNTkhk/s1600/profesi+guru.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBd9BOWFy96DZ8g74wFZfYzc2cH0sWoyLdQXpF4_-zyWHm9Oc-C9XFc2mXu0duR19E4eVnmnwJmu7HwWi_2oIAvj7RmwMNOnbuR1eIFtANf5UxUXmnUwZAko45HWS90g-R2qfPVbNTkhk/s1600/profesi+guru.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Guru... apa sih sebernya guru itu? jika ditelusri lebih jauh ternyata guru itu adalah sebuah profesi. Profesi yang selama ini terpinggirkan dari profesi lain seperti dokter, akuntan, jurnalist, lawyer dan masih banyak lagi profesi yang lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span id="fullpost"><br />
Nampaknya profesi yang satu ini masih jarang orang yang mau mengakuinya sebagai profesi yang patut dibanggakan. Mengapa? karena orang kerap kali menganggap profesi ini adalah profesi yang terpinggirkan dan tidak ada perlindungan hukumnya bila dibandingkan profesi - profesi yang lain, yang sungguh luar biasa responnya dari berbagai kalangan. Namun disisi yang lain profesi guru seperti yang kita lihat dan baca dari berbagai berbagai media begitu gerjar mendapat sorotan. Entah itu guru dianggap tidak profesional, tidak bisa mendidik, dan lain sebagainya.<br />
<br />
Bercermin dari situlah, celotehpun banyak bermunculan mengenai profesi ini, ada yang mengatakan sebagai pelarian karena terpaksa sehingga inilah yang menyebabkan profesi ini terkucil dari profesi yang lainnya.<br />
<br />
Namun jarang diantara kita melihat profesi ini dari sisi positif seperti kata Bang Iwan Fals dalam salah satu syair lagunya "OEMAR BAKRI". kalau mau jujur profesi guru adalah profesi yang Mulia , karena lewat profesi gurulah sehingga ada yang bisa dinikmati sampai hari ini. Sadar atau tidak kita dengan hal itu tetapi itulah fakta yang ada...<br />
<br />
<br />
<br />
</span></div>
</div>

Profesi Guru

Guru... apa sih sebernya guru itu? jika ditelusri lebih jauh ternyata guru itu adalah sebuah profesi. Profesi yang selama ini terpinggir...

Mutasi PNS (Guru)

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<b>Mutasi ataukah dipaksa pindah?</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiB2tQQlHs5t8P1JEFI3d8e0wmMdZJQVGHg0YvAgBhWZyoPuOZkD22zSEeiAKTvUZJBRUN_hfqV3tZNJu3y28YHruliUrMXkkppq_qw673mvE2AgrOoDltyIVAXQXPgd8GCpWbOzs_415k/s1600/profesi+guru.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiB2tQQlHs5t8P1JEFI3d8e0wmMdZJQVGHg0YvAgBhWZyoPuOZkD22zSEeiAKTvUZJBRUN_hfqV3tZNJu3y28YHruliUrMXkkppq_qw673mvE2AgrOoDltyIVAXQXPgd8GCpWbOzs_415k/s1600/profesi+guru.jpg" /></a></div>
Istilah Mutasi sebenarnya bukanlah istilah yang baru dikalangan Pejabat, PNS, dan bahkan Karyawann tetapi istilah ini sudah ada sejak jaman dulu akan tetapi selalu memunculkan kontroversi dikalangan para PNS. Hal ini disebabkan karena Mutasi dilakukan tanpa alasan yang jelas seperti yang belakangan ini terjadi ditempat saya. Ada beberapa rekan yang dimutasi dengan tiba – tiba tanpa alasan yang jelas sehingga inipun memunculkan kontroversi dan pertanyaan besar bagi sebagian rekan – rekan,  sebab yang mereka tau mutasi itu bisa terjadi apabila yang bersangkutan melakukan permohonan dengan alasan tertentu dan logis. </div>
<div style="text-align: justify;">
Selama ini yang sering didengar adalah mutasi pimpinan sebuah Lembaga, Departemen, Badan Usaha, atau perusahan dengan alasan yang jelas, tetapi kalau seorang tenaga pendidik tanpa alasan dan atau permohonan lalu dimutasikan itu namanya luar biasa. Seperti kasus yang juga melanda salah seorang rekan kami 3 tahun lalu yang dimutasi kedaerah lain tanpa dia ketahui dan bahkan tanpa mengajukan permohonan mutasi,  lalu disisi lain ada orang yang mengusulkan untuk dimutasi tetapi tidak direspon. Hal – hal yang seperti ini tentu saja mengundang pertanyaan? Kenapa dan apakah memang ada jalan seperti itu? <span id="fullpost"><br />
Berbagai persepsipun muncul, ada yang mengatakan itu permintaan dari Depdiknas dan juga ada yang mengatakan kebijakan PEMDA untuk melakukan pemerataan tenaga guru disetiap sekolah – sekolah disetiap daerah. Namun demikain jika dinalar dengan baik dan bijak Depdiknas maupun PEMDA juga tidak akan melakukan mutasi sembarangan tanpa ada data dari unit kerja masing – masing instansi. Lalu bagaimana dengan orang yang sudah hampir pensiun dan bahkan SK pensiunnya sudah diterimah tetapi ko’ masih dimutasi juga. Ada apa ini? Diusir apa dimutasi. Nah kalau melihat dan mencermati penomena yang menimpa beberapa rekan kami ini, karena sekolah tempat yang bersangkutan juga kekurangan tenaga, sama dengan tenaga yang dimutasi sementara itu sekolah tempat mereka dimutasikan tenaga yang sama juga lebih di sekolah tersebut. Nah kalau demikain ada apa dengan Mutasi? Silahkan tanggapi dan persepsikan masing masing.<br />
<br />
</span></div>
</div>

Mutasi PNS (Guru)

Mutasi ataukah dipaksa pindah? Istilah Mutasi sebenarnya bukanlah istilah yang baru dikalangan Pejabat, PNS, dan bahkan Karyawann te...

Sertifikasi Profesi dan Tuntutan Era Global

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Oleh: Sarullah</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6WO9s_Q8Gqquw-cbfntUvVThHc15hoonPu4mZ9l6BgRDa1s6tKpw5EtNqSLRvwMrjWWk0IPxLe2Ps9FlQQ1JSHtI55ep43V9x596KRosuXS-h4Z56Q4HLyRgoj-55PPGYrsRSnIfUpc0/s1600/SRTIFIKASI.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="89" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6WO9s_Q8Gqquw-cbfntUvVThHc15hoonPu4mZ9l6BgRDa1s6tKpw5EtNqSLRvwMrjWWk0IPxLe2Ps9FlQQ1JSHtI55ep43V9x596KRosuXS-h4Z56Q4HLyRgoj-55PPGYrsRSnIfUpc0/s1600/SRTIFIKASI.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Ditengah Upaya Bangsa yang besar ini berusaha bangkit dari keterpurukan multi krisis yang muncul melanda negeri ini sejak 12 tahun silam telah memberikan pembelajaran yang sangat berharga kepada kita betapa pentingnya aspek pendidikan untuk membangun generasi yang tangguh, berpendidikan, dan bermoral. Kitapun menyadari  bahwa salah satu ciri bangsa besar dan maju adalah bangsa yang mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dan itu hanya bisa dicapai lewat meningkatkan mutu pendidikan. </div>
<div style="text-align: justify;">
Bertolak dari fenomena tersebut di tahun 2005 Pemerintah bersama dengan DPR merancang suatu formula dengan tujuan untuk mengangkat mutu pendidikan dinegeri ini lewat UU No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yang sekaligus merupakan penguatan dari Undang- Undang sebelumnya yaitu UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional sebagai upaya perbaikan mutu pendidikan menuju pendidikan yang berkualitas. Lahirnya UU No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen tentu saja memunculkan harapan baru buat kita semua sekaligus merupakan tongga baru bersejarah bangkitnya sebuah profesi yang tak hanya dihargai dengan ungkapan "pahlawan tanpa tanda jasa", tapi sebuah profesi yang betul-betul diakui sejajar dengan profesi - profesi lainnya seperti, pengacara, dokter, psikolog ataupun hakim.<span id="fullpost"><br /><br />Langkah kongkrit kebijakan pemerintah ini diharapkan mampu membawa perubahan dikalangan dunia pendidikan sehingga mampu menciptakan iklim perubahan yang kondusif bagi lahirnya para insan pendidik yang betul – betul professional dalam arti yang sesunggunya Lebih jauh kita berharap, dengan lahirnya undang – undang baru ini akan membukakan jalan terang bagi segenap komponen anak bangsa untuk secara perlahan tapi pasti bisa keluar dari multi krisis yang melanda bangsa ini melalui perbaikan mutu pendidikan nasional dengan membentuk guru yang professional sebagai ujung tonbak di lapangan dalam rangka perbaikan dan peningkatan mutu pendidikan Nasional kita sehinga mampu bersaing dan sejajar dengan bangsa – bangsa lain.<br /><br /><b>Sertifikasi Guru</b><br />Sebagai implementasi dari kebijakan pemerintah mengenai UU No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,  telah sedang dilakukan program sertifikasi guru dengan mengacu pada Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang – Undang Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik minimum S1 Pendidik. Lebih lanjut mengenai hal tersebut Menteri Pendidikan Nasional Menetapkan :<br />1.  Peraturan Menteri Nomor 18 Tahun 2007 tentang sertifikasi bagi Guru Dalam Jabatan melalui penilaian portopolio<br />2. Peraturan Menteri 40 Tahun 2007 tentang sertifikasi bagi Guru Dalam Jabatan melalui Jalur Pendidikan.<br />Meskipun sertifikasi Guru dalam Jabatan sudah berjalan dua periode namun masih saja ada perdebatan seputar hal tersebut terkait dengan pelaksaannya secara  teknis dilapangan. Namun demikian terlepas dari itu semua penyelenggaraan program sertifikasi dan uji kompetensi bagi para guru atau tenaga kependidikan jelas akan membawa dampak perubahan positif bagi proses terbentuknya guru yang profesional di masa datang. Selain karena dengan program sertifikasi dan uji kompetensi ini, akan ada proses terukur bagi seseorang layak disebut sebagai guru, juga karena program ini bisa menjawab permasalahan klasik bagi guru menyangkut kesejahteraan seperti yang tertuang dalam pasal 16 ayat (1) dan (2) UU Nomor 14 Tahun 2005 menyebutkan bahwa guru yang memiliki sertifikat pendidik akan memperoleh tunjangan profesi sebesar satu kali gaji pokok dan diberikan oleh pemerintah kepada guru sekolah negeri maupun swasta.<br />Sebagai kusekuensi dari sertifikasi tersebut adalah apakah seorang guru atau tenaga pendidik yang sudah memenuhi kualifikasi dan kelayakan serta sudah memperoleh Sertifikat Pendidik sudah siap untuk bersaing dan berinovasi dalam menghadapi tuntutan era global yang sarat dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi khususnya tehnologi yang berbasis Multimedia?<br /><br /><b>Tuntutan Era Global</b><br />Tuntutan yang dihadapi di era global saat ini seiring dengan gaung Sertifikasi Profesi adalah mempersiapkan sumber daya peserta didik yang terampil, tangguh dan berahlak untuk menyongsong pengaruh dan tantangan era global, kerena tidak dapat dipungkiri bahwa individu atau organisasi tidak akan mungkin untuk mengisolasi diri dari pengaruh perkembangan global. Oleh karena itu seyogyanya seorang tenaga pendidik dituntut memiliki kompetensi plus dalam hal ini bukan hanya kompetensi sebagai pengajar dan atau pendidik tetapi juga Kompetensi managerial dan Kompetensi Konselor yang bisa menumbuhkan kepekaan peserta didik terhadap suatu masalah yang muncul dengan demikian tujuan mempersiapkan sumber daya  peserta didik yang terampil, tangguh dan berahlak diharapkan bisa tercapai. Walau kita menyadari bahwa untuk mewujudkan itu tidak semuda membalikkan telapak tangan tetapi butuh kerja keras tetapi juga kita tidak bisa pesisimis dalam menghadapi hal itu.<br />Menghadapi era global yang serba kompetitif memang bukan merupakan perkara yang mudah apalagi terkait dengan proses mempersiapkan sumberdaya yang nantinya diharapkan mampu berkompetisi tidak hanya ditingkat regional, nasional tetapi juga Internasional.  Untuk itu maka Orang tua, masyarakat dan guru harus terlibat dalam mengalisis peluang kebutuhan masa depan peserta didik termasuk melakukan evaluasi yang bertupuh pada potensi dan karakteristik peserta didik yang sesuai dengan tuntutan kehidupan yang begitu cepat dan dinamis diera global saat ini. Sebab kecanggihan perkembangan tehknologi yang sangat cepat dan pesat menuntut gaya hidup individu yang dinamis dan siap untuk berubah. Namun demikian apakah Orang tua, masyarakat terhusus bagi guru sudah siap untuk menghadapi persaingan tuntutan gaya hidup tersebut?<br />Sebagai solusi dari tantangan tersebut maka pandangan Burns dalam Ilmu Psikologi bisa dijadikan sebagai acuan tentang konsep diri. Menurut Burns konsep diri merupakan pandangan dan sikap seseorang terhadap dirinya sendiri, baik buruk, karakteristik maupun motivasi. Berdasar pada pengertian konsep diri ini dapat dipahami bahwa perlu adanya pembekalan dini berupa pembekalan konsep diri yang positif, dengan sikap aktif, serta inovatif dan kreatif. Karena ini terkait erat dengan prilaku dan kepribadian manusia. Konsep diri ini dapat ditafsirkan sebagai suatu bentuk keselarasan batiniah, artinya bila batiniah individu kuarang nyaman akan nampak pula pada prilaku dirinya.<br />Dalam proses edukasi pada era global para pendidik perlu mencermati cara-cara memupuk kemampuan anak untuk menyikapi dan memandang dirinya secara positif agar memiliki konsep diri positif. Apabila anak merasa kurang mampu, berarti si pendidik harus menuntun anak didiknya sesuai dengan kemampuannya. Berikan pada anak tersebut kesempatan untuk maju menghadapi berbagai kegiatan yang sesuai karakteristik anak. Jangan suka melabel dan memberi stigma yang negatif, sehingga terbentuk konsep diri yang negatif. Ajak anak untuk berpikir realistis dan positif dengan dukungan pendidik. Hal inilah yang sampai saat ini belum bisa terbangun di kalangan dunia pendidikan kita. Dimana pendidik masih memandang anak sebagai gambaran dirinya, pola pikir seperti ini sudah perlu dikikis. Begitu pula sikap orangtua yang kurang memahami karakteristik anaknya, sehingga cenderung memotret dirinya pada anaknya. Kondisi tersebut akan menyebabkan anak akan merasa kurang mampu, dan akhirnya anak akan mengundurkan diri. Sebagai contoh dapat dilihat bahwa ada banyak anak yang mengikuti kegiatan (les) yang belum tentu sesuai dengan minat dan kemampuannya. Les yang diikuti belum tentu memupuk rasa harga diri yang positif, bahkan dapat menumbuhkan beban psikologis.<br />Oleh karena itu, untuk dapat menjadi fasilitator bagi anak didik sesuai idealisme era global, maka pendidik perlu memperhatikan beberapa hal ideal yang perlu dimiliki oleh seorang pendidik. Baik orang tua maupun guru perlu menumbuhkan panggilan hidup sejati (genuineness) dalam dirinya sebagai pendidik yang mempersiapkan anak-anak untuk hidup di era global. Sebagai pendidik mereka harus menumbuhkan positif reward, agar peserta didik memperoleh self-reward yang positif.  Selain itu, pendidik juga harus mempunyai kemampuan untuk terus menerus belajar (long life learning) agar mampu menghantarkan dan memenuhi kebutuhan anak didiknya sesuai dengan perkembangan zaman.<br /><br /></span></div>
</div>

Sertifikasi Profesi dan Tuntutan Era Global

Oleh: Sarullah Ditengah Upaya Bangsa yang besar ini berusaha bangkit dari keterpurukan multi krisis yang muncul melanda negeri ini s...

"Top 5 Mistakes English Learners Make"

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZhphGdhwMhms0eFkiyNpapewikuOuzt9lSRXoc67ZYPjJID8foBtyGjfCMertfrplCluPw9WTaDAEtTzvi67Rf-rdW46gddtwBoE5Okv6_-qDqYVRl7GJWusAbjpnmpiMNHh4joD3Oo4/s1600/top+5.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="185" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZhphGdhwMhms0eFkiyNpapewikuOuzt9lSRXoc67ZYPjJID8foBtyGjfCMertfrplCluPw9WTaDAEtTzvi67Rf-rdW46gddtwBoE5Okv6_-qDqYVRl7GJWusAbjpnmpiMNHh4joD3Oo4/s1600/top+5.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
What are the most common mistakes that English learners make? Which mistakes do most English learners need to correct, in order to learn English much faster?</div>
<div style="text-align: justify;">
Here are the top 5 English Learning Mistakes:</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Focusing On Grammar</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
This is the biggest, most common, and worst mistake. Research shows that grammar study, in fact, actually hurts English speaking ability. Why? Because English grammar is simply too complex to memorize and use logically.... and real conversation is much too fast. <span id="fullpost"><br /><br />You don't have enough time to think, remember hundreds or thousands of grammar rules, choose the correct one, then use it.<br />Your logical left-brain cannot do it. You must learn grammar intuitively and unconsciously, like a child. You do this by hearing a lot of correct English grammar- and your brain gradually and automatically learns to use English grammar correctly.<br />2. Forcing Speech<br /><br />Both English students and teachers try to force speech before the learner is ready. The result is that most students speak English very slowly- with no confidence and no fluency. Forcing speech is a huge mistake. Don't force speech. Focus on listening and be patient. Speak only when you are ready to speak- when it happens easily and naturally. Until then, never force it.<br />3. Learning Only Formal Textbook English<br /><br />Unfortunately, most English students learn only the formal English found in textbooks and schools. The problem is- native speakers don't use that kind of English in most situations. <br /><br />When speaking to friends, family, or co-workers, native speakers use casual English that is full of idioms, phrasal verbs, and slang. To communicate with native speakers, you must not rely only on textbooks.. you must learn casual English.<br />4. Trying To Be Perfect<br /><br />Students and teachers often focus on mistakes. They worry about mistakes. They correct mistakes. They feel nervous about mistakes. They try to speak perfectly. No one, however, is perfect. Native speakers make mistakes all the time. You will too. Instead of focusing on the negative- focus on communication. <br /><br />Your goal is not to speak "perfectly", your goal is to communicate ideas, information, and feelings in a clear and understandable way. Focus on communication,focus on the positive. You will automatically improve your mistakes in time <br />5. Relying On English Schools<br /><br />Most English learners rely totally on schools. They think the teacher and the school are responsible for their success. This is never true. You, the English learner, are always responsible. A good teacher can help, but ultimately you must be responsible for your own learning.<br /><br />You must find lessons and material that are effective. You must listen and read every day. You must manage your emotions and remain motivated and energetic. You must be positive and optimistic. No teacher can make you learn. Only you can do it!<br />While these mistakes are very common, the good news is that you can correct them. When you stop making these mistakes, you change the way you learn English. You learn faster. Your speaking improves. You enjoy learning English.<br />Good luck... you can do it!<br /><br /><br />1214 Polk St. , #205, San Francisco, CA 94109, USA <br /><br />Sumber: http://www.aweber.com/</span></div>
</div>

"Top 5 Mistakes English Learners Make"

What are the most common mistakes that English learners make? Which mistakes do most English learners need to correct, in order to learn...

POS DAN SKL UN SMA 2009

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOPAtF0WKNBGqmPHllKsN4-SGkBZ4b8JqQw4J76cJTKzKjK05K4Xs86h-h_pYbCa0lPZQMzn-mCm83rDwx-qOQp1DE0EBS3M6jcU4FbCKOC-8s1Az7D8ZQ2Id0-emSz0oZkcaN5zYYJ_c/s1600/bsnp.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOPAtF0WKNBGqmPHllKsN4-SGkBZ4b8JqQw4J76cJTKzKjK05K4Xs86h-h_pYbCa0lPZQMzn-mCm83rDwx-qOQp1DE0EBS3M6jcU4FbCKOC-8s1Az7D8ZQ2Id0-emSz0oZkcaN5zYYJ_c/s1600/bsnp.JPG" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan kesepakatan bersama (BSNP, Depdiknas, dan Depag) diputuskan jadwal Ujian Nasional sebagai berikut :</div>
<div style="text-align: justify;">
- SMA/MA   (20 — 24 April 2009)</div>
<div style="text-align: justify;">
- SMP/Mts  (27 - 30 April 2009)</div>
<div style="text-align: justify;">
- SD/MI     (12 — 14 Mei 2009)</div>
<div style="text-align: justify;">
- SMK/SMALB  (20 — 22 April 2009)</div>
<div style="text-align: justify;">
SKL Ujian Nasional untuk SMA / MA Bapak/Ibu guru dapat lihat dalam Permen Nomor 77 Tahun 2008 tentang Ujian Nasional SMA / MA tahun pelajaran 2008/2009</div>
<div style="text-align: justify;">
Download disini:</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://www.ziddu.com/download/3179944/permen_77_2008.pdf.html">Peraturan Mendiknas Nomor 77 Tahun 2008</a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
POS (Prosedur Operasional Standar) Ujian Nasional 2009. Bapak / ibu guru dapat download disini:</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://www.ziddu.com/download/3182091/pos_un_sma_ma_tahun_pelajaran_2008_-_2009.pdf.html">POS  un 2009 SMA</a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span id="fullpost"><br />
<br />
Sementara Panduan Penulisan Soal dapat Bapak / ibu lihat dengan download disini:<br />
<a href="http://www.ziddu.com/download/3179873/PanduanPenulisanSoalUAN2007-2008.pdf.html">Panduan Penulisan Soal UN (Ujian Nasional)</a><br />
<br />
Semoga Informasi ini dapat bermanfaat buat Bapak / ibu.<br />
<br />
Sumber:www.depdiknas.go.id<br />
<br />
</span></div>
</div>

POS DAN SKL UN SMA 2009

Berdasarkan kesepakatan bersama (BSNP, Depdiknas, dan Depag) diputuskan jadwal Ujian Nasional sebagai berikut : - SMA/MA (20 — 24 Ap...

Standar Kelulusan Naik Menjadi 5,50

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Ditulis oleh Dwi Riyanto     </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkhCTIcqCIQNw8Oyv5B8OBqLjKlu975XS9zR3n_Bf-QsSQ5uNopDzGhWgKuotvda6lvEJRUTocDDUWMxXIAka7cmxPRXFdODbor2RKqt74sozs5UEA5HpTakzcFtQjGmvigi8bS65fIac/s1600/TUTWURI.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkhCTIcqCIQNw8Oyv5B8OBqLjKlu975XS9zR3n_Bf-QsSQ5uNopDzGhWgKuotvda6lvEJRUTocDDUWMxXIAka7cmxPRXFdODbor2RKqt74sozs5UEA5HpTakzcFtQjGmvigi8bS65fIac/s1600/TUTWURI.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Jakarta (Mandikdasmen): Departemen Pendidikan Nasional mengumumkan Ujian Nasional (UN) tahun ini dinaikkan 0,25 dari tahun lalu menjadi rata-rata minimal 5,50 untuk seluruh mata pelajaran yang diujikan. Sedangkan nilai minimal 4,00 untuk paling banyak dua mata pelajaran dan minimal 4,25 untuk mata pelajaran lainnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hal itu dikatakan Ketua BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan) Mungin Eddy Wibowo dalam konferensi pers mengenai pelaksanaan Ujian Nasional 2009 di Gedung Depdiknas, Senin (12/1).<span id="fullpost"><br />
<br />
“Kami terus meningkatkan standar dengan tujuan peningkatan kualitas anak didik, diharapkan tiap tahun dapat terus meningkat. Khusus untuk SMK, nilai mata pelajaran Kompetensi Keahlian Kejuruan minimal 7,00 dan digunakan untuk menghitung rata-rata UN,” ujar Mungin.<br />
<br />
Dikatakan Mungin, ujian nasional tahun ini tiap hari hanya akan diujikan satu mata pelajaran, kecuali hari pertama ujian untuk SMA/MA agar anak didik lebih konsentrasi. “Memang UN untuk SMA/MA akan lebih panjang waktunya, yakni selama 5 hari mulai 20 April hingga  1 Mei. Tetapi hanya hari pertama akan diujikan dua mata pelajaran, karena keluhan dari para siswa pada penyelenggaraan UN tahun lalu,” tambahnya.<br />
<br />
Sedangkan untuk UASBN (Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional) SD/MI/ SD LB  (Sekolah Dasar Luar Biasa) tetap akan dilakukan pada 11-13 Mei 2009. Mata pelajaran yang diujikan juga masih sama yakni Bahasa indonesia, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).<br />
<br />
Jumlah siswa yang akan mengikuti UN, dikatakan Mungin, dari data sementara yang didapat Diknas mencapai 1.593.650 siswa. “Kami masih menunggu hasil pertemuan dengan seluruh kepala dinas yang akan dilakukan besok,” katanya.<br />
<br />
Dalam kesempatan itu, Mungin juga menjelaskan besaran total dana untuk pelaksanaan UN mencapai Rp 376 miliar. Rinciannya, untuk pelaksanaan UASBN di SD/MI/SD Luar Biasa mencapai Rp 56 miliar, SMP/ MTs/ SMP Luar Biasa sebesar Rp 200 miliar dan SMA/MA/SMK sebesar Rp 200 miliar.<br />
<br />
Seperti diketahui, pelaksanaan UN 2008/2009 untuk tingkat SD dan sederajat (UASBN) didasarkan pada Peraturan Menteri pendidikan Nasional (permendiknas) No 82 tahun 2008. Untuk SMP/MTs/MP Luar Biasa, SMA Luar Biasa dan SMK didasarkan pada Permendiknas No 78 tahun 2008. Sedangkan untuk pelaksanaan UN SMA/MA didasarkan pada Permendiknas No 77 tahun 2008.<br />
<br />
Soal UN yang akan dilselenggarakan akan berbeda pada setiap provinsi, hal ini disesuaikan masing-masing daerah. Porsi soal yang dibuat oleh BSNP sebesar 25 persen dari kesuluruhan soal yang diujikan, sedangkan sebanyak 75 persen soal dibuat oleh tim disetiap provinsi.<br />
<br />
Sumber: http://www.mandikdasmen.depdiknas.go.id<br />
<br />
<br />
</span></div>
</div>

Standar Kelulusan Naik Menjadi 5,50

Ditulis oleh Dwi Riyanto Jakarta (Mandikdasmen): Departemen Pendidikan Nasional mengumumkan Ujian Nasional (UN) tahun ini dinaikka...