Menumbuhkan karakter dan perilaku pada diri peserta didik sebagai “sebagai
modal investasi untuk membangun Indonesia yang besar dan bermartabat memerlukan
strategi pengembangan, agar karakter dan perilaku anak dapat terbentuk dengan
baik. Pengambangan karakter dan perilku itu dapat dilakukan melalui interaksi
yang baik antara orang tua, sekolah dan masyarakat atau dengan kata lain
pengembangan karakter dan perilaku itu ditumbuhkan mulai dari Lingkungan rumah,
sekolah dan dan masyarakat.
Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anis Baswedan “Karakter itu
harus, karena tidaklah dikatakan sebagai Pendidikan jika proses belajar tidak
menyentuh karakter. Oleh karena itu, untuk menumbuhkan karakter yang baik pada
anak-anak, ada tiga strategi pengembangan karakter dan perilaku yang harus
ditumbuhkan karena karakter bukan dilakukan melalui lisan melainkan perbuatan.
Ketiga strategi itu menurut Mendikbud seperti yang dikutip dari portal
KEMENDIKBUD adalah;
- Keteladanan
- Pembiasaan rutinitas
- Disiplin
Dari ketiga strategi pengembangan
itu, Mendikbud mencontohkan, jika orang tua ingin anaknya mematuhi rambu-rambu
lalu lintas, maka orang tua juga harus melakukannya dalam kehidupan sehari-hari
dengan tidak melanggar peraturan selama berada di jalan raya. Selain itu kata mendikbud
“Ketegasan yang mendidik juga perlu diterapkan agar menumbuhkan kepercayaan
antara anak dan orang tua, guru, serta masyarakat. Mendikbud kembali
mencontohkan, anak terkadang melakukan negosiasi-negosiasi agar keinginannya
dipenuhi. Orang tua harus menjaga konsistensi terhadap keputusan yang telah ia
tetapkan.
"Misalnya, orang tua harus
pergi, sementara anak tetap tinggal di rumah. Meski anak merengek, orang tua
harus menjaga ketegasan terhadap keputusannya. Dengan diberikan pengertian
seperti itu, anak perlahan akan tumbuh mutual trust terhadap orang tuanya."
Oleh karena itu, Kementerian memiliki cita-cita, yaitu terbentuknya insan dan ekosistem pendidikan dan kebudayaan yang berkarakter dan dilandasi semangat gotong royong. "Kami ingin ada penguatan terhadap aktor-aktor pendidikan, yaitu orang tua, guru, kepala sekolah, agar apa yang kita cita-citakan terwujud demi pendidikan di Indonesia yang lebih baik.”
0 comments:
Post a Comment